Memotret lanscape selalu
berkaitan dengan waktu, dan sepertinya ini menjadi hal paling utama yang perlu
diperhatikan. Artinya, waktu kita perlu tepat saat melakukan pemotretan.
Berkaitan dengan waktu yang
tepat ini, ada istilah yang sangat popular dalam fotografi lansekap, yakni “golden time.” Dari sebutannya sudah jelas bahwa yang dimaksud
adalah waktu terbaik untuk memotret. Waktu tersebut adalah satu jam menjelang
dan dua jam setelah mentari terbit; serta dua jam menjelang mentari tenggelam
dan satu jam setelah mentari tenggelam.
Satu jam sebelum dan sesudah
mentari terbit atau tenggelam merupakan waktu yang bagus untuk merekam suasana;
kita bisa mendapatkan blue hour yang bagus sekali.
Dua jam sesudah mentari
terbit, dan dua jam sebelum mentari tenggelam, itulah waktu untuk mendapatkan
sinar mentari yang paling bagus. Sinar yang lembut keemasan menjadikan lansekap
terlihat indah dan sangat menarik. Sesudahnya, sinar matahari menjadi terlalu
kuat/keras dan menyilaukan. Keelokan lansekap pun menjadi sangat berkurang.
Biasanya ketika hendak
hunting lansekap, kita usahakan berangkat sepagi mungkin dan tiba di lokasi
satu jam sebelum matahari terbit. Mulai sekitar pukul 10.00 sampai 14.00, kita
manfaatkan untuk beristirahat. Pada sekitar pukul 14.30, kita mulai bergerak
lagi untuk hunting sampai satu jam setelah mentari tenggelam. Untuk hasil yang
optimal, pengaturan waktu tak boleh diabaikan.
Lokasi Sama, Hasil Beda
Di manapun lansekap tersaji,
kita bisa membuat fotonya. Namun hasil foto yang bagus dan tidak biasa,
tentunya, tidak dibuat seperti pada umumnya. Angle “sejuta umat” perlu ditinggalkan dan kita cari sudut pengambilan
yang berbeda.
Setidaknya kita perlu sedikit
bergeser dari angle yang digunakan sebagian besar orang atau kita perlu
memotretnya dengan posisi low angle atau high angle untuk memperoleh hasil yang
beda. Bisa pula kita masukkan sesuatu yang menjadi ikon daerah ke dalam frame
kita.
Lebih bagus lagi kalau kita
berjalan beberapa meter dari spot yang biasa digunakan banyak orang. Dengan begitu,
sangat dimungkinan kita bisa mendapatkan hasil foto yang berbeda dari tempat
yang sudah banyak dikunjungi itu. Malah bisa-bisa foto kita menjadi sedikit
eksklusif. Lokasi boleh sama, tapi hasil beda.
Suasana & Mood
Selain waktu dan tempat, satu
hal lagi yang perlu kita perhatikan adalah suasana. Ini bisa memberi mood
sehingga foto kita seperti berjiwa.
Misalnya, suasana pagi akan
mengantar kita ke suasana yang gembira, sehingga semua yang kita lihat akan
begitu ceria. Menjelang sore seakan membawa rasa nyaman untuk menyambut malam.
Mendung juga akan memberi atmosfer yang berbeda.
Ketika berada di kawasan
subtropis, musim semi, panas, gugur dan musim dingin, masing-masing memberi
atmosfer yang berbeda pada foto-foto yang kita hasilkan. Menjelang musim gugur,
misalnya, akan muncul dedaunan yang beraneka warna; sementara pada musim dingin
salju nan putih akan mendominasi suasana.
Cari Informasi
Dalam hunting lansekap,
alangkah baiknya bila kita sempatkan untuk menyurvei lokasi sehari sebelumnya.
Ini dimaksudkan agar kita tahu spot terbaiknya, dan jam berapa harus sudah
berada di lokasi pada saat pemotretan.
Atau, kita bisa mencari
informasi jauh hari sebelum sampai di tempat tujuan, dengan bertanya kepada
teman, misalnya, dan browsing di internet sembari melihat-lihat foto-foto yang
pernah dibuat sebelumnya oleh rekan-rekan fotografer. Setelah itu baru kita
berangkat ke lokasi dan melakukan survei singkat; pemotretan dilakukan keesokan
harinya.
No comments:
Post a Comment