Still life sangat berbeda
dari fotografi landscape atau portrait, dimana objek sudah disediakan berikut
begitu banyak variabel pendukung yang bisa membantu pengaturan komposisi dan
penempatan dalam frame. Sementara dengan still life, kamu yang memegang semua
kontrol. Bagaimana sebuah benda bisa tampak menarik dalam foto, seluruhnya ada
di tangan kamu. Kadang variabel yang disediakan sangat minimal sehingga kamu
harus berpikir ekstra kreatif untuk membuat foto still life yang sempurna.
Memilih Objek
Apa yang akan kamu foto
sepenuhnya terserah pada kamu. Carilah sesuatu di sekitar rumah yang sederhana
tapi menarik untuk difoto. Jangan terpaku pada benda-benda seperti bunga atau
buah hanya karena orang lain memotret objek-objek itu, berpikirlah out of the box
tapi tanpa jadi terlalu ambisius.
Jika kamu sedang di luar
rumah dan melihat sesuatu yang menarik, bawalah pulang (jika memungkinkan, dan
jangan mencuri! :D ) atau catat benda apa itu untuk kemudian kamu coba untuk
buat foto still life-nya di rumah. Hindarilah objek dengan permukaan yang
memantulkan cahaya seperti kaca dan besi karena – untuk permulaan – mereka akan sulit difoto berhubungan dengan lighting.
Begitu kamu sudah menguasai foto-foto objek tunggal, coba campur dengan
beberapa objek lain dengan bentuk, warna, tekstur yang kontras dan lihat
hasilnya.
Pencahayaan
Lighting tidak harus mahal.
Manfaatkan yang ada di rumah atau yang ada dalam jangkauan budget kamu.
Ingatlah bahwa dengan still life kamu yang memegang seluruh kontrolnya. Jadi,
kalau kamu mau, carilah sebuah ruangan yang bisa tertutup dari semua cahaya
matahari sehingga kamu bisa mengatur keseluruhan lightingnya.
Lampu biasa pun bisa sangat
efektif jika digunakan dengan benar. Pastikan kamu mengatur set up lighting
dengan posisi berlainan, tidak seluruh cahaya harus datang dari arah depan
objek. Pencahayaan dari samping dan belakang akan menambah bayangan dan
kedalaman yang menarik pada foto. Sebagai pilihan, pilihlah ruangan yang
tersinari dengan baik lewat jendela, dan gunakan ruangan ini untuk kepentingan
fotomu. Cahaya natural yang datang dari satu sisi akan menerangi objek lalu
kamu bisa tambahkan sesuatu semacam reflektor atau lampu tambahan untuk
menambah keindahan.
Tripod Dan Sudut Pemotretan
Tergantung pada situasi
lighting, kamu mungkin perlu sebuah tripod dan shutter release. Jangan biarkan
kamera terus menerus ada di satu tempat. Gantilah sudut pengambilan gambar
untuk satu objek. Cobalah sudut yang selevel dengan objek atau cobalah bird’s-eye-view dengan menempatkan kamera lebih tinggi dari
objek. Tapi berhati-hatilah jangan sampai bayangan kamera jatuh di atas objek.
Gunakan Backdrop Yang Benar
Memiliki backdrop yang cocok
dengan objek sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan foto still
life-mu. Lebih baik gunakan yang sederhana tapi bagus, sehingga tidak
mengganggu objeknya sendiri. Tembok polos atau selembar besar kertas putih atau
warna lain akan ideal untuk keperluan ini.
Pikirkan apakah pilihan
background akan memberi kontras pada objek, atau kamu ingin yang netral, atau
apakah warnanya mendukung tone pada objek. Untuk benda yang lebih kecil, kamu
mungkin tidak membutuhkan backdrop tapi sebuah permukaan yang cukup luas untuk
meletakkan benda tadi. Kain beludru akan ideal karena menyerap cahaya dan
tampak seperti permukaan yang solid.
Mengatur Komposisi
Pertimbangkan untuk
menggunakan rule-of-thirds, apakah komposisi ini bisa diterapkan pada foto
still lifemu? Pastikan tidak ada gangguan dalam frame; hanya objek dan
backdrop. Pastikan untuk mencari variasi komposisi sepanjang pemotretan dan
pikirkan sesuatu yang tidak biasa. Kemana kamu ingin mengarahkan pandangan?
Apakah kamu ingin memanfaatkan negative space atau sebaliknya ingin memenuhi
frame? Perhatikan fitur yang menarik dari objek, apa kegunaannya, apakah kamu
harus memasukkannya dalam sebuah konsep atau ia bisa berdiri sendiri?
Gunakan Waktu Sebanyak Yang
Kamu Perlukan
Tidak seperti memotret
landscape yang pencahayaannya cepat berubah atau portrait yang modelnya bisa
bosan kalau terlalu lama berpose, dengan still life kamu bisa ambil waktu
sebanyak mungkin sementara objek dan pencahayaannya akan terus sama. Ini
berarti kamu bisa bereskplorasi dengan lebih santai. Kalau kamu mulai jenuh,
tinggalkan dulu set up-nya, buat secangkir kopi, lalu kembali lagi saat kamu
sudah lebih fresh. Selain itu, kamu juga bisa selalu mendapatkan gambar yang
tajam karena objeknya tidak bergerak. Kalau memungkinkan, gunakan lensa makro,
reversed lens, atau pengaturan makro pada kamera.
No comments:
Post a Comment